BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Secara biomekanis kaki atau
pergelangan kaki merupakan bagian tubuh yang fungsinya menerima beban dari
seluruhtubuh baik saat berdiri,berjalan maupun berlari. Pada saat berjalan atau
berlari maka beban tubuh yang diterima oleh kaki atau pergelangan kaki pada
kedua sisi terjadi secara bergantian. Karena kaki dan pergelangan kaki
fungsinya sebagai tumpuan beban tubuh, maka pada bagian kaki cenderung mudah
mengalami gangguan gerak dan fungsi yang sangat beragam , salah satunya keluhan
yang sering dijumpai adalah fasciitis
plantaris.
Fasciitis Plantaris adalah suatu kasus
dimana terjadinya peradangan pada fascia plantaris ( Granger
dkk,2011).Fasciitis Plantaris disebabkan oleh penguluran yang berlebihanpada
fascia plantarisnya yang dapat mengakibatkan kerobekan kemudian timbul suatu
iritasi pada fascia plantaris, khususnya mengenai bagian antero –medial
tuberositas calcaneus terkadang dapat juga terjadi pada bagian posterior
calcaneus ( Donatelli,2010).
Fasciitis Plantaris sering terjadi
pada usia 40-70 tahun,tapi bisa kurang dari 40 tahun bila mempunyai kelainan
bentuk kaki yaitu telapak kaki datar dan wanita sering mengalaminya .Sebanyak
43% terjadi pada pekerja yang berdiri lebih dari 6 jam,70% terjadi pada orang
kegemukan atau obesitas dan lebih dari 50% pada orang berusia diatas 50 tahun (
Zinonim,2014 ).
Fasciitis Plantaris biasanya timbul
bertahap, tetapi dapat juga terjadi dengan tiba-tiba nyeri hebat . Nyeri pada
fasciitis plantaris sering Nyeri pada fasciitis plantaris sering terjadi pada
waktu merupakan kaki dilantai setelah bangun pagi. Setelah berjalan beberapa
meter , nyeri itu mereda dan tidak begitu mengganggu . Tetapi setelah duduk
lama sedikit ,nyeri akan terasa lagi pada waktu bangun dari tempat duduk untuk
melangkahkan kaki sejauh beberapa meter pertama (Sidharta ,2010).
Fasciitis Plantaris juga dapat terjadi
pada seseorang yang gemar menggunakan sepatu hak tinggi karena adanya
penggunaan secara sering dan terus menerus maka tendon Achilles yakni
tendonyang melekat pada tumit akan berkontraksi / tegang dan memendek sehingga
dapat menyebabkan terjadinya inflamasi pada jaringan disekitar tumit (
Donatelli dkk, 2010).
Tulisan ini
akan mencoba membahas Fasciitis Plantaris yang meliputi etiologi, patologi ,
manifestasi klinis, anatomi fungsional dan biomekanik, prognosis penyakit ,
pemeriksaan dan tenaga medis. Dengan segala keterbatasan diharapkan tulisan ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai Fasciitis Plantaris.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
permasalahan pada kondisi Carpal Tunnel Syndrom maka penulis dapat menuliskan
masalah antara lain:
1. Apa Definisi
Fasciitis Plantaris ?
2. Apa Etiologi
Fasciitis Plantaris?
3. Bagaimana
Patologi dari Fasciitis Plantaris ?
4. Apa Tanda dan
Gejala Fasciitis Plantaris?
5. Bagaimana
Fungsional dan Biomekanik dari Fasciitis Plantaris?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa itu Fasciitis Plantaris .
2. Untuk mengetahui Etiologi Fasciitis Plantaris
3. Untuk mengetahui Patologi dari Fasciitis Plantaris
4. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala pada Fasciitis
Plantaris
5. Untuk mengetahui Fungsional dan Biomekanik dari Fasciitis Plantaris
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Fasciitis
Plantaris adalah proses inflamasi atau peradangan pada fascia plantaris, yang merupakan
jaringan ikat fibrosa disepanjang permukaan bawah telapak kaki yang
menghubungan tulang tumit (calcaneus) dengan tulang jari-jari kaki. Penyebab paling sering terjadi pada
cedera ini adalah akibat overuse yang menyebabkan terjadinya peradangan fascia plantaris. “Plantar” adalah telapak kaki. “Fascia” adalah jaringan pita yang sangat
tebal (fibrosa) yang membentang dibawah kulit dan
membentuk pembungkus bagi otot dan berbagai organ tubuh. “itis” adalah peradangan. Fascitis
Plantaris adalah penyakit yang mengenai sistem muskulus skeletal dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
-
Umur
-
Berat
badan
-
Aktivtas
Sedangkan
bentuk manifestasinya adalah tumbuhnya tulang pada daerah calcaneus.
“ Plantar “ adalah telapak kaki . “ Fascia” adalah ikatan pipih jaringan
yang berada dibawah kulit dan malapisi jaringan yang mendasardan memisahkan
lapisan jaringan yang berbeda. Fascia juga menyelubungi otot-otot. “Itis” adalah surfiks yang berarti
inflamasi ( Anonim , 2010 ).
Fasciitis Plantaris adalah suatu kasus dimana terjadinya peradangan pada
fascia plantaris ( Granger dkk,2011 ).
Fasciitis Plantaris adalah inflamasi pada fascia plantar yaitu sebuah
ligamen pada arkus kaki. Penyakit ini terjadi ketika fascia plantaris teregang
karena elevasi atau penggunaan berlebihan, cara berjalan yang salah, atau
proses penuaan.
Fasciitis Plantaris disebabkan oleh penguluran yang berlebihanpada fascia
plantarisnya yang dapat mengakibatkan kerobekan kemudian timbul suatu iritasi
pada fascia plantaris, khususnya mengenai bagian antero –medial tuberositas
calcaneus terkadang dapat juga terjadi pada bagian posterior calcaneus (
Donatelli,2010).
2.2 Etiologi
a.
Faktor
biomekanik seperti pronasi atau memutar telapak kaki sehingga tidak normal,
telapak kaki yang sangat melengkung , telapak kaki yang datar. Pada kaki yang
pronasi secara berlebihan akan menarik plantar fascia . Telapak kaki yang
sangat melengkung mempunyai plantar fascia yang pendek dibanding normal. Jika
ada suatu tarikan atau tekanan yang berlebihan maka juga akan menyebabkan
fasciitis plantaris . ( hall dkk,2011 )
b.
Aktifitas
atau tekanan pada kaki dapat menegangkan ligament, seperti aktifitas yang
menuntut untuk berjalan , berdiri atau melompat diatas permukaan yang keras dan
dalam waktu yang cukup lama. Meningkatnya pembebanan pada kaki juga diikuti
dengan meningkatnya pada arcus longitudinal sehingga akan mempengaruhi fascia
plantaris mengalami cidera.
c.
Obesitas
atau kelebihan berat badan dapat membuat tumit menahan tekanan yang lebih besar
dari berat badan ketika kita berjalan. Pada
obesitas dimana berat masa tubuh pada seseorang meningkat akibatnya beban paling besar yang diterima oleh kaki
dan pergelangan kaki dapat mempengaruhi terjadinya suatu tekanan yang kuat pada
fascia plantaris. Hal ini menyebabkan fasciitis plantaris karena tumit mudah
rusak . ( hall dkk , 2011).
2.3 Patologi
Peradangan adalah respon tubuh
terhadap cedera jaringan yang disebabkan oleh tekanan , gesekan , beban
berulang dan trauma eksternal. Trauma dikaitkan dengan perdarahan yang
menyebabkan pembengkakan dan peningkatan tekanan.
Radang pada plantar fasciitis ini
terjadi karena adanya trauma atau strain, sehingga perubahan pembuluh darah dan
perubahan sel leukosit. Dilapangan yang paling sering terjadi adalah akibat
overuse pada arcus sehingga mengakibatkan peradangan fascia plantaris dengan
kerobekan kecil pada daerah yang melekat pada tulang tumit ( Donatelli dkk,2010
). Cedera berlebihan umumnya disebabkan oleh overloading berulang
,mengakibatkan luka mikroskopis dengan sistem musculoskeletal. Jaringan dapat menahan
beban yang besar tetapi ada batas penting untuk kapasitas ini , yang sangat
bervariasi antara individu dan sesuai dengan frekuensi beban. Jaringan dapat
dibuat lebih rentan terhadap cedera oleh faktor-faktor intrinsik seperti mal
alignment kaki , ketidakseimbangan otot, masalah anatomi dan fator ekstrensik
seperti kesalahan pelatihan , teknik yang salah , peralatan tidak benar dan
dalam kondisi yang buruk. Secara normal , beban tubuh sewaktu berdiri jatuh
lurus ke talus dan kemudian dibagi ke calcaneus ke anterior medial dan ke
anterior lateral, sehingga terlihat cetakan kaki dimana sisi medial tidak
terlihat. Pada suatu keadaan tertentu pembagian beban terjadi tidak merata pada
tendon Achilles turut memberikan tekanan pada fasciitis plantaris dan ini
sering dihubungkan dengan nyeri tumit.
Secara khas ,gejala –gejala permulaan
munculnya nyeri terjadi pada tumit bagian bawah saat berdiri dan selama
beberapa langkah pertama pada waktu pagi atau setelah duduk pada waktu yang
lama ( sidharta,2010). Tendemees (nyeri tekan ) local pada perlekatan fascia
plantaris yaitu tuber calcaneus sisi antero-medial. Kadang- kadang pasien
mengeluh nyeri yang menyebar sampai pada arcus kaki ( anonym, 2010 ).
2.4 Manifestasi
Klinis
a.
Nyeri
tajam dibagian dalam telapak kaki didaerah tumit , yang dapat terasa seperti
ditusuk pisau pada telapak kaki.
b.
Nyeri
tumit yang cenderung bertambah buruk pada beberapa langkah pertama setelah
bangun tidur , pada saat naik tangga atau pada saat jinjit ( berdiri pada ujung
– ujung jari )
c.
Nyeri
tumit yang timbul setelah berdiri lama atau setelah duduk lama kemudian bangkit
dan berjalan maka timbul nyeri tumit.
d.
Nyeri
tumit yang timbul setelah berolahraga , tetapi tidak timbul pada saat sedang
berolahraga.
e.
Pembengkakan
ringan ditumit.
2.5 Anatomi
fungsional dan Biomekanik
Osteokinematika
:
1.
Gerak
plantar flexi dan dorsi fleksi
Dalam keadaan
normal plantar fleksi ini bisa dilakukan sampai punggung kaki segaris dengan
permukaan depan tungkai bawah. Dengan demikian lingkup gerak sendi plantar
fleksi normal adalah 50 derajat. Dorsi fleksi mempunyai LGS kurang lebih 20
derajat dari posisi netral. Posisi netral kaki adalah apabila posisi kaki
membentuk sudut 90 derajat dengan tungkai bawah.
Gerakan
plantar fleksi dihambat oleh ligamentum – ligamentum yang berjalan dan
malleclus bagian depan ke punggung kaki yaitu ligamentum talofibulae anterior
,tibiotalare anterior dan lig. Tibionaviculare.
Gerakan dorsi
fleksi terutama dihambat oleh tendon Achilles. Disamping itu , karena trochlea
tali bagian anterior lebih lebar dari pada bagian posterior sehingga pada saat
gerakan dorsi fleksi ,trochlea tali bagian anterior terjepit rapat diantara
kedua malleolus sehingga tidak memungkinkan untuk bergerak ke dorsi fleksi
lebih lanjut.
2.
Gerak
valgus dan varus
Add caption |
Os talus dan
os calcaneus membentuk sendi subtalaris atau subtalar joint yang dapat
menggerakan gerakan varus dan gerakan valgus (lebih kecil ). Semakin besar
posisi kaki dalam plantar fleksi maka semakin besar gerakan varus sedangkan
gerakan valgus tetap kecil. Terdapat ligamentum tolacalcaneal yang
menghubungkan dua tulang ini didalam tarsal canal yang besarnya membentuk sudut
45 derajat dengan anteroposterior a
2.6 Prognosis
penyakit
Pada anak-anak
nyeri dapat sebabkan oleh apofisitis (penyakit dari server) yang timbul akibat
pengunaan sepatu baru atau karena olah raga terlampau banyak mengunakan tumpuan
pada kaki.
Gejala nyeri ini terutamanya sering
disebabkan oleh “plantar fascitis” yaitu suatu peradangan pada plantar fascia
(telapak kaki) atau dapat disebabkan karena saraf terjepit. Terjadinya trauma
benda keras dapat juga menjadi penyebab penyakit ini.
2.7 Pemeriksaan
umum dan penunjang
a. Pemeriksaan palpasi
Penderita
biasanya dapat menunjukkan letak rasa nyeri tersebut dirasakan (seperti pada
gambar diatas).
Pasien
dengan posisi tidur dan rileks dengan kaki terlentang kemudian tangan kiri kita
menyanggah kaki penderita dan tangan kanan melakukan palpasi dengan ibu jari
menekan pada plantar fascianya. Jika penderita mengalami sakit maka kemungkinan
pasien ini menderita plantar fascitis.
b. Pemeriksaan
inspeksi
Apabila
plantar fascitis ini telah lanjut maka penderita cara berjalannya berubah
karena telapak kaki terjadi nyeri yang hebat, sehingga beban tubuh hanya
ditumpu pada ujung telapak kaki (jinjit).
Add caption |
Pada
umumnya pasien mulai berjalan jinjit karena nyeri tumit namun dengan berjalan
(jinjit) atau dengan kaki bagian depan menyebabkan ketegangan pada plantar
fascia yang lebih menarik tumit dan bisa membuat kondisi ini semakin memburuk
(lihat pada gambar diatas).
c.
Pemeriksaan Penunjang
a) Foto
Rontgen
Foto
rotgen ini awalnya untuk memastikan ada tidaknya “Calcaneous
spur”. Pada penderita plantar fascitis dengan calcaneous
sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari normal.
b) Bone scan
Pada
pemerikasaan ini dapat dilihat adanya peningkatan aliran darah pada perlekatan
pada fascia dengan tumit.Terutama apabila penderita merasakan nyeri yang sangat
hebat. Apabila hasilnya positif :
Apabila hasilnya negative :
1. Stress
fraktur
2. Kerusakan
saraf
3. Infeksi
luka
bedah
4. Plantar
fasciitis
Jadi
pada penderita plantar fascitis tidak terjadi peningkatan aliran darah pada
perlekatan fascia dengan tumit.
c) MRI ( Magnetic
Resonance Imaging )
Pada
pemeriksaan ini dapat dilihat adanya plantar fascitis dengan calcaneus spur.
d. Diagnosa Banding
·
Calcaneous
fracture ( stress atau traumanitis )
·
Tarsal
turner syndrome
·
Ankylosing
spandylitis
·
Plantar
fascia rupture
·
Infeksi
·
Tumor
·
Dan
kondisi lainnya yang dapat menyebabkan nyeri kulit.
2.8 Tindakan
Medis
a) Pengobatan
Apabila terapi kurang dapat memberikan
hasil, untuk mengurangi rasa nyeri, maka diberikan :
1.
NSAID
( Non Steroid Anti
Inflamation Drugs )
Ex. Ibuprofen ( advil, motrin )
Untuk menghambat reaksi peradangan dan
nyeri dengan menurunkan sintesa prostaglandin digunakan sebagai anti inflamasi
dan analgesik, diberikan per oral. Pengobatan ini cara yang paling baik dan
aman.
2.
Suntikan
25 mg Cortison acetat (IV)
Suntikan 25 mg
cortison acetat (IV) di insersio paponeurosis plantaris pada os. calcaneus atau
tepat pada samping tubulus medial os.
calcaneus. Suntikan
yang terlalu banyak dapat melemahkan serta merusak plantar fascia serta
menyusutkan bantalan lemak di sekeliling tumit.
3.
Methylprednisolon
topical
Menurunkan
peradangan dengan menekan migrasi dari sel PMN dan menurunkan permeabilitas
kapiler. Obat ini dapat menyebabkan ruptur dan atropi dari lapisan lemak dari
plantar fascia.
4.
NSAID
lain
Contohnya Aspirin. Menurunkan respon
peradangan dan efek sistemik yang mengawali terjadinya peradangan selanjutnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan dalam bab terdahulu, mulai dari penyebab,
perjalanan penyakit sampai tindakan medis dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Pantar
Fasciitis adalah proses inflamasi atau peradangan pada fascia plantaris, yang
merupakan jaringan ikat fibrosa disepanjang permukaan bawah telapak kaki yang
menghubungan tulang tumit (calcaneus) dengan tulang jari-jari kaki. Penyebab paling sering terjadi pada
cedera ini adalah akibat overuse yang menyebabkan terjadinya peradangan fascia
plantaris.
3.2 Saran
Adanya kerja
sama dengan tenaga kesehatan yang lain merupakan solusi yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan, meskipun pemberian modalitas
fisioterapi memegang peranan penting. Hendaknya fisioterapi melakukan
identifikasi dan interprestasi masalah dengan baik sehingga bisa diberikan
interfensi yang sesuai dengan permasalahan yang ada.
Dalam pemberian modalitas perlu diperhatikan
pengecekan terhadap modalitas secara periodik agar program terapi yang dilaksanakan
dapat mencapai hasil yang optimal. Fisioterapi sendiri hendaknya mengembangkan
pengetahuan dan selalu merasa tidak puas dengan pengetahuan yang telah
dimiliki. Hal-hal yang juga mempengaruhi keberhasilan terapi adalah motivasi
pasien untuk sembuh, peranan dari keluarga serta kerjasama dari tenaga
kesehatan lain yang terkait.
Penulis berharap semoga penyajian penulisan ini dapat
bermanfaat dalam memberikan pelayanan terapi pada carpal tunnel syndrome .
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih mempunyai
banyak kekurangan dan perlu disempurnakan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna kepentingan bersama
yang lebih baik.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 25 July
2013,Dipetik 28 september 2015 ,
dari http://www.ismc.co.id/component/k2/item/3-plantar-fasciitis
Bimaariotejo,21 April 2010 , Dipetik
28 september 2015 , dari https://bimaariotejo.wordpress.com/2010/04/21/plantar-fascitis
Anonim,20 April 2012 , Dipetik 28 september 2015 , dari
http://forensik093.blogspot.co.id/2012/04/plantar-fasciitis-atau-nyeri-tumit.
Rustiyaningsih,Risa
, 2014 , Dipetik 28 september 2015 dari KaryaTulisIlmiah Penatalaksanaan Ultra
Sound dan Terapi Latihan pada Fasciitis Plantaris Dekstra.
Lucky Club Casino Site Review | 100% up to €300 + 200
BalasHapusLucky Club Casino site luckyclub.live has an exciting history that is as well-liked as its sister casino, which is one of the older brands in the market. They started
MGM Resort Spa Casino - DrMCD
BalasHapusHotel in 경기도 출장샵 Las Vegas. MGM Resort 안산 출장샵 Spa 경산 출장샵 Casino is a Casino resort located 하남 출장마사지 in Las Vegas, Nevada, United States, on the southern end 용인 출장안마 of the Great Smoky Mountains