Rabu, 30 September 2015

Plantar Fasciitis


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Secara biomekanis kaki atau pergelangan kaki merupakan bagian tubuh yang fungsinya menerima beban dari seluruhtubuh baik saat berdiri,berjalan maupun berlari. Pada saat berjalan atau berlari maka beban tubuh yang diterima oleh kaki atau pergelangan kaki pada kedua sisi terjadi secara bergantian. Karena kaki dan pergelangan kaki fungsinya sebagai tumpuan beban tubuh, maka pada bagian kaki cenderung mudah mengalami gangguan gerak dan fungsi yang sangat beragam , salah satunya keluhan yang sering dijumpai adalah fasciitis plantaris.
Fasciitis Plantaris adalah suatu kasus dimana terjadinya peradangan pada fascia plantaris ( Granger dkk,2011).Fasciitis Plantaris disebabkan oleh penguluran yang berlebihanpada fascia plantarisnya yang dapat mengakibatkan kerobekan kemudian timbul suatu iritasi pada fascia plantaris, khususnya mengenai bagian antero –medial tuberositas calcaneus terkadang dapat juga terjadi pada bagian posterior calcaneus ( Donatelli,2010).
Fasciitis Plantaris sering terjadi pada usia 40-70 tahun,tapi bisa kurang dari 40 tahun bila mempunyai kelainan bentuk kaki yaitu telapak kaki datar dan wanita sering mengalaminya .Sebanyak 43% terjadi pada pekerja yang berdiri lebih dari 6 jam,70% terjadi pada orang kegemukan atau obesitas dan lebih dari 50% pada orang berusia diatas 50 tahun ( Zinonim,2014 ).
Fasciitis Plantaris biasanya timbul bertahap, tetapi dapat juga terjadi dengan tiba-tiba nyeri hebat . Nyeri pada fasciitis plantaris sering Nyeri pada fasciitis plantaris sering terjadi pada waktu merupakan kaki dilantai setelah bangun pagi. Setelah berjalan beberapa meter , nyeri itu mereda dan tidak begitu mengganggu . Tetapi setelah duduk lama sedikit ,nyeri akan terasa lagi pada waktu bangun dari tempat duduk untuk melangkahkan kaki sejauh beberapa meter pertama (Sidharta ,2010).
Fasciitis Plantaris juga dapat terjadi pada seseorang yang gemar menggunakan sepatu hak tinggi karena adanya penggunaan secara sering dan terus menerus maka tendon Achilles yakni tendonyang melekat pada tumit akan berkontraksi / tegang dan memendek sehingga dapat menyebabkan terjadinya inflamasi pada jaringan disekitar tumit ( Donatelli dkk, 2010).
Tulisan ini akan mencoba membahas Fasciitis Plantaris yang meliputi etiologi, patologi , manifestasi klinis, anatomi fungsional dan biomekanik, prognosis penyakit , pemeriksaan dan tenaga medis. Dengan segala keterbatasan diharapkan tulisan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai Fasciitis Plantaris.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada kondisi Carpal Tunnel Syndrom maka penulis dapat menuliskan masalah antara lain:
1.      Apa Definisi Fasciitis Plantaris ?
2.      Apa Etiologi Fasciitis Plantaris?
3.      Bagaimana Patologi dari Fasciitis Plantaris ?
4.      Apa Tanda dan Gejala Fasciitis Plantaris?
5.      Bagaimana Fungsional dan Biomekanik dari Fasciitis Plantaris?

1.3  Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa itu Fasciitis Plantaris .
2. Untuk mengetahui Etiologi Fasciitis Plantaris
3. Untuk mengetahui Patologi dari Fasciitis Plantaris
4. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala pada Fasciitis Plantaris
5. Untuk mengetahui Fungsional dan Biomekanik dari Fasciitis Plantaris                                  








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Definisi
Fasciitis Plantaris adalah proses inflamasi atau peradangan pada fascia plantaris, yang merupakan jaringan ikat fibrosa disepanjang permukaan bawah telapak kaki yang menghubungan tulang tumit (calcaneus) dengan tulang jari-jari kaki. Penyebab paling sering terjadi pada cedera ini adalah akibat overuse yang menyebabkan terjadinya peradangan fascia plantaris. “Plantar” adalah telapak kaki. “Fascia” adalah jaringan pita yang sangat tebal (fibrosa) yang membentang dibawah kulit dan membentuk pembungkus bagi otot dan berbagai organ tubuh. “itis” adalah peradangan. Fascitis Plantaris adalah penyakit yang mengenai sistem muskulus skeletal dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
-       Umur
-       Berat badan
-       Aktivtas
Sedangkan bentuk manifestasinya adalah tumbuhnya tulang pada daerah calcaneus.
Plantar “ adalah telapak kaki . “ Fascia” adalah ikatan pipih jaringan yang berada dibawah kulit dan malapisi jaringan yang mendasardan memisahkan lapisan jaringan yang berbeda. Fascia juga menyelubungi otot-otot. “Itis” adalah surfiks yang berarti inflamasi  ( Anonim , 2010 ).
Fasciitis Plantaris adalah suatu kasus dimana terjadinya peradangan pada fascia plantaris ( Granger dkk,2011 ).
Fasciitis Plantaris adalah inflamasi pada fascia plantar yaitu sebuah ligamen pada arkus kaki. Penyakit ini terjadi ketika fascia plantaris teregang karena elevasi atau penggunaan berlebihan, cara berjalan yang salah, atau proses penuaan.
Fasciitis Plantaris disebabkan oleh penguluran yang berlebihanpada fascia plantarisnya yang dapat mengakibatkan kerobekan kemudian timbul suatu iritasi pada fascia plantaris, khususnya mengenai bagian antero –medial tuberositas calcaneus terkadang dapat juga terjadi pada bagian posterior calcaneus ( Donatelli,2010).
2.2  Etiologi
a.    Faktor biomekanik seperti pronasi atau memutar telapak kaki sehingga tidak normal, telapak kaki yang sangat melengkung , telapak kaki yang datar. Pada kaki yang pronasi secara berlebihan akan menarik plantar fascia . Telapak kaki yang sangat melengkung mempunyai plantar fascia yang pendek dibanding normal. Jika ada suatu tarikan atau tekanan yang berlebihan maka juga akan menyebabkan fasciitis plantaris . ( hall dkk,2011 )
b.    Aktifitas atau tekanan pada kaki dapat menegangkan ligament, seperti aktifitas yang menuntut untuk berjalan , berdiri atau melompat diatas permukaan yang keras dan dalam waktu yang cukup lama. Meningkatnya pembebanan pada kaki juga diikuti dengan meningkatnya pada arcus longitudinal sehingga akan mempengaruhi fascia plantaris mengalami cidera.
c.    Obesitas atau kelebihan berat badan dapat membuat tumit menahan tekanan yang lebih besar dari berat badan ketika kita berjalan. Pada  obesitas dimana berat masa tubuh pada seseorang meningkat akibatnya  beban paling besar yang diterima oleh kaki dan pergelangan kaki dapat mempengaruhi terjadinya suatu tekanan yang kuat pada fascia plantaris. Hal ini menyebabkan fasciitis plantaris karena tumit mudah rusak . ( hall dkk , 2011).



2.3  Patologi
Peradangan adalah respon tubuh terhadap cedera jaringan yang disebabkan oleh tekanan , gesekan , beban berulang dan trauma eksternal. Trauma dikaitkan dengan perdarahan yang menyebabkan pembengkakan dan peningkatan tekanan.
Radang pada plantar fasciitis ini terjadi karena adanya trauma atau strain, sehingga perubahan pembuluh darah dan perubahan sel leukosit. Dilapangan yang paling sering terjadi adalah akibat overuse pada arcus sehingga mengakibatkan peradangan fascia plantaris dengan kerobekan kecil pada daerah yang melekat pada tulang tumit ( Donatelli dkk,2010 ). Cedera berlebihan umumnya disebabkan oleh overloading berulang ,mengakibatkan luka mikroskopis dengan sistem musculoskeletal. Jaringan dapat menahan beban yang besar tetapi ada batas penting untuk kapasitas ini , yang sangat bervariasi antara individu dan sesuai dengan frekuensi beban. Jaringan dapat dibuat lebih rentan terhadap cedera oleh faktor-faktor intrinsik seperti mal alignment kaki , ketidakseimbangan otot, masalah anatomi dan fator ekstrensik seperti kesalahan pelatihan , teknik yang salah , peralatan tidak benar dan dalam kondisi yang buruk. Secara normal , beban tubuh sewaktu berdiri jatuh lurus ke talus dan kemudian dibagi ke calcaneus ke anterior medial dan ke anterior lateral, sehingga terlihat cetakan kaki dimana sisi medial tidak terlihat. Pada suatu keadaan tertentu pembagian beban terjadi tidak merata pada tendon Achilles turut memberikan tekanan pada fasciitis plantaris dan ini sering dihubungkan dengan nyeri tumit.
Secara khas ,gejala –gejala permulaan munculnya nyeri terjadi pada tumit bagian bawah saat berdiri dan selama beberapa langkah pertama pada waktu pagi atau setelah duduk pada waktu yang lama ( sidharta,2010). Tendemees (nyeri tekan ) local pada perlekatan fascia plantaris yaitu tuber calcaneus sisi antero-medial. Kadang- kadang pasien mengeluh nyeri yang menyebar sampai pada arcus kaki ( anonym, 2010 ).

2.4  Manifestasi Klinis 
a.    Nyeri tajam dibagian dalam telapak kaki didaerah tumit , yang dapat terasa seperti ditusuk pisau pada telapak kaki.
b.    Nyeri tumit yang cenderung bertambah buruk pada beberapa langkah pertama setelah bangun tidur , pada saat naik tangga atau pada saat jinjit ( berdiri pada ujung – ujung jari )
c.    Nyeri tumit yang timbul setelah berdiri lama atau setelah duduk lama kemudian bangkit dan berjalan maka timbul nyeri tumit.
d.    Nyeri tumit yang timbul setelah berolahraga , tetapi tidak timbul pada saat sedang berolahraga.
e.    Pembengkakan ringan ditumit.

2.5  Anatomi fungsional dan Biomekanik
Osteokinematika :
1.    Gerak plantar flexi dan dorsi fleksi
Dalam keadaan normal plantar fleksi ini bisa dilakukan sampai punggung kaki segaris dengan permukaan depan tungkai bawah. Dengan demikian lingkup gerak sendi plantar fleksi normal adalah 50 derajat. Dorsi fleksi mempunyai LGS kurang lebih 20 derajat dari posisi netral. Posisi netral kaki adalah apabila posisi kaki membentuk sudut 90 derajat dengan tungkai bawah.
Gerakan plantar fleksi dihambat oleh ligamentum – ligamentum yang berjalan dan malleclus bagian depan ke punggung kaki yaitu ligamentum talofibulae anterior ,tibiotalare anterior dan lig. Tibionaviculare.
Gerakan dorsi fleksi terutama dihambat oleh tendon Achilles. Disamping itu , karena trochlea tali bagian anterior lebih lebar dari pada bagian posterior sehingga pada saat gerakan dorsi fleksi ,trochlea tali bagian anterior terjepit rapat diantara kedua malleolus sehingga tidak memungkinkan untuk bergerak ke dorsi fleksi lebih lanjut.

2.    Gerak valgus dan varus
Add caption
Os talus dan os calcaneus membentuk sendi subtalaris atau subtalar joint yang dapat menggerakan gerakan varus dan gerakan valgus (lebih kecil ). Semakin besar posisi kaki dalam plantar fleksi maka semakin besar gerakan varus sedangkan gerakan valgus tetap kecil. Terdapat ligamentum tolacalcaneal yang menghubungkan dua tulang ini didalam tarsal canal yang besarnya membentuk sudut 45 derajat dengan anteroposterior a
2.6  Prognosis penyakit
            Pada anak-anak nyeri dapat sebabkan oleh apofisitis (penyakit dari server) yang timbul akibat pengunaan sepatu baru atau karena olah raga terlampau banyak mengunakan tumpuan pada kaki.
         Gejala nyeri ini terutamanya sering disebabkan oleh “plantar fascitis” yaitu suatu peradangan pada plantar fascia (telapak kaki) atau dapat disebabkan karena saraf terjepit. Terjadinya trauma benda keras dapat juga menjadi penyebab penyakit ini.

2.7  Pemeriksaan umum dan penunjang
a.    Pemeriksaan palpasi
Penderita biasanya dapat menunjukkan letak rasa nyeri tersebut dirasakan (seperti pada gambar diatas).
Pasien dengan posisi tidur dan rileks dengan kaki terlentang kemudian tangan kiri kita menyanggah kaki penderita dan tangan kanan melakukan palpasi dengan ibu jari menekan pada plantar fascianya. Jika penderita mengalami sakit maka kemungkinan pasien ini menderita plantar fascitis.
b.    Pemeriksaan inspeksi
Apabila plantar fascitis ini telah lanjut maka penderita cara berjalannya berubah karena telapak kaki terjadi nyeri yang hebat, sehingga beban tubuh hanya ditumpu pada ujung telapak kaki (jinjit).
Add caption
Pada umumnya pasien mulai berjalan jinjit karena nyeri tumit namun dengan berjalan (jinjit) atau dengan kaki bagian depan menyebabkan ketegangan pada plantar fascia yang lebih menarik tumit dan bisa membuat kondisi ini semakin memburuk (lihat pada gambar diatas).
c.    Pemeriksaan Penunjang
a)    Foto Rontgen
Foto rotgen ini awalnya  untuk memastikan ada tidaknya  “Calcaneous spur”. Pada penderita plantar fascitis dengan calcaneous sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari normal.
b)    Bone scan
Pada pemerikasaan ini dapat dilihat adanya peningkatan aliran darah pada perlekatan pada fascia dengan tumit.Terutama apabila penderita merasakan nyeri yang sangat hebat. Apabila hasilnya positif : Apabila hasilnya negative :
1.  Stress fraktur                                                                       
2.  Kerusakan saraf
3.  Infeksi luka  bedah                                                          
4.  Plantar fasciitis
Jadi pada penderita plantar fascitis tidak terjadi peningkatan aliran darah pada perlekatan fascia dengan tumit.
c)     MRI ( Magnetic Resonance Imaging )
Pada pemeriksaan ini dapat dilihat adanya plantar fascitis dengan calcaneus spur.
d.    Diagnosa Banding
·      Calcaneous fracture ( stress atau traumanitis )
·      Tarsal turner syndrome
·      Ankylosing spandylitis
·      Plantar fascia rupture
·      Infeksi
·      Tumor
·      Dan kondisi lainnya yang dapat menyebabkan nyeri kulit.
2.8  Tindakan Medis
a)      Pengobatan
Apabila terapi kurang dapat memberikan hasil, untuk mengurangi rasa nyeri, maka diberikan :
1.    NSAID ( Non Steroid Anti Inflamation Drugs )
Ex. Ibuprofen ( advil, motrin )
Untuk menghambat reaksi peradangan dan nyeri dengan menurunkan sintesa prostaglandin digunakan sebagai anti inflamasi dan analgesik, diberikan per oral. Pengobatan ini cara yang paling baik dan aman.
2.    Suntikan 25 mg Cortison acetat (IV)
Suntikan 25 mg cortison acetat (IV) di insersio paponeurosis plantaris pada os. calcaneus atau tepat pada samping tubulus medial os. calcaneus. Suntikan yang terlalu banyak dapat melemahkan serta merusak plantar fascia serta menyusutkan bantalan lemak di sekeliling tumit.

3.    Methylprednisolon topical
Menurunkan peradangan dengan menekan migrasi dari sel PMN dan menurunkan permeabilitas kapiler. Obat ini dapat menyebabkan ruptur dan atropi dari lapisan lemak dari plantar fascia.

4.    NSAID lain
Contohnya Aspirin. Menurunkan respon peradangan dan efek sistemik yang mengawali terjadinya peradangan selanjutnya.



















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan dalam bab terdahulu, mulai dari penyebab, perjalanan penyakit sampai tindakan medis dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Pantar Fasciitis adalah proses inflamasi atau peradangan pada fascia plantaris, yang merupakan jaringan ikat fibrosa disepanjang permukaan bawah telapak kaki yang menghubungan tulang tumit (calcaneus) dengan tulang jari-jari kaki. Penyebab paling sering terjadi pada cedera ini adalah akibat overuse yang menyebabkan terjadinya peradangan fascia plantaris.
3.2 Saran
Adanya kerja sama dengan tenaga kesehatan yang lain merupakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan, meskipun pemberian modalitas fisioterapi memegang peranan penting. Hendaknya fisioterapi melakukan identifikasi dan interprestasi masalah dengan baik sehingga bisa diberikan interfensi yang sesuai dengan permasalahan yang ada.
Dalam pemberian  modalitas perlu diperhatikan pengecekan terhadap modalitas secara periodik agar program terapi yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang optimal. Fisioterapi sendiri hendaknya mengembangkan pengetahuan dan selalu merasa tidak puas dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Hal-hal yang juga mempengaruhi keberhasilan terapi adalah motivasi pasien untuk sembuh, peranan dari keluarga serta kerjasama dari tenaga kesehatan lain yang terkait.
Penulis berharap semoga penyajian penulisan ini dapat bermanfaat dalam memberikan pelayanan terapi pada carpal tunnel syndrome . Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih mempunyai banyak kekurangan dan perlu disempurnakan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna kepentingan bersama yang lebih baik.
































BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 25 July 2013,Dipetik 28 september 2015 , dari http://www.ismc.co.id/component/k2/item/3-plantar-fasciitis
Bimaariotejo,21 April 2010 , Dipetik 28 september 2015 , dari https://bimaariotejo.wordpress.com/2010/04/21/plantar-fascitis

Anonim,20 April 2012 , Dipetik 28 september 2015 , dari

http://forensik093.blogspot.co.id/2012/04/plantar-fasciitis-atau-nyeri-tumit.

Rustiyaningsih,Risa , 2014 , Dipetik 28 september 2015 dari KaryaTulisIlmiah Penatalaksanaan Ultra Sound dan Terapi Latihan pada Fasciitis Plantaris Dekstra.


 








2 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site Review | 100% up to €300 + 200
    Lucky Club Casino site luckyclub.live has an exciting history that is as well-liked as its sister casino, which is one of the older brands in the market. They started

    BalasHapus
  2. MGM Resort Spa Casino - DrMCD
    Hotel in 경기도 출장샵 Las Vegas. MGM Resort 안산 출장샵 Spa 경산 출장샵 Casino is a Casino resort located 하남 출장마사지 in Las Vegas, Nevada, United States, on the southern end 용인 출장안마 of the Great Smoky Mountains

    BalasHapus